Yusni ألهم الصديق

bismillah

26 Juli 2024

author photo

 





Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh!


Sahabat TAUBI yang dirahmati Allah SWT,  

 

Al-Baqarah · Ayat 2 berbunyi,

 

  ذٰلِكَ الْكِتٰبُ لَا رَيْبَۛ فِيْهِۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَۙ 

Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa.” (QS. Al-Baqarah, 2: 2)

 

1.         Al-Qur’an

 

 Alqur’an dari kata qara-a, yaqra-u, qira’atan atau qur-anan bermakna mengumpulkan (al-jam’u) dan menghimpun (aldhammo) secara (gramatika Arab)  bentuk mashdar dari kata qara’a sinomin  dari kata qira’ah bermakna bacaan, Al-Qur’an berisikan intisari semua kitabullah dan intisari dari ilmu pengetahuan.

Q.S. Al Qiyamah ayat 17-18. Artinya: “Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya.

Kata ‘Siapa’ bermakna makhluk, sehingga ketika dikaji bahwa Al-Quran adalah makhluk Allah maka pengetahuan hamba belum sampai pada kajian tersebut, tetapi merujuk pada QS. Al-Baqarah, 2: 2 bermakna, “Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa.”

 

2.         Siapakah Al-Qur’an

Seluruh perilakunya bukan hanya sesuai dengan isi al-Qur’an tetapi juga memahami al-Qur’an tidak bisa lepas dari situasi dan kondisi yang dialami Nabi Muhammad. 'Aisyah berkata: "Akhlak Rasul adalah al-Qur'an." Dalam riwayat lain dia menjawab, "Beliau berkepribadian Qur’ani. Beliau ridha jika al-Qur'an ridha dan marah jika al-Qur'an marah(Al-Qarni, 2007) 

Ungkapan populer yang menyatakan bahwa Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam adalah “Al-Qur’an yang berjalan”. Ungkapan ini menggambarkan betapa mendalamnya integrasi antara ajaran Al-Qur’an dan kehidupan sehari-hari Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam. Aisyah r.a. ditanya perihal akhlak Rasulullah saw., dia menjawab, "Akhlak Nabi Saw. adalah Al-Qur'an".dalam hadis (jawaban Aisyah) tersebut, para ulama mengatakan,

أن كمالات خلقه لا تتناهى كما أن معاني القرآن لا تتناهى

"Kesempurnaan Akhlak Rasulullah Saw tidak akan pernah habis, sebagaimana makna-makna Al-Qur'an tidak akan pernah habis".

a)      Al-Qur’an bukti Kerasulan dan Petunjuk

Al-Qur’an adalah bukti kerasulan Nabi Muhammad merupakan sebuah petunjuk bagi umat manusia (hudallinnas) yang menjadi landasan pokok agama Islam dan berfungsi sebagai pedoman hidup bagi penganutnya serta menjamin kebahagiaan hidup di dunia maupun di akhirat kelak.

 

b)      Al-Qur’an Kalam  Allah

Al-Qur’an sebagai firman Allah berupa wahyu secara bertahap Al-Quran diturunkan dalam tempo 22 tahun 2 bulan 22 hari, yaitu mulai malam 17 Ramadhan tahun 41 dari kelahiran nabi, sampai 9 Dzulhijjah Haji wada’ tahun 63 dari kelahiran Nabi atau tahun 10 H. Allah SWT menjaga dan memelihara Al-Qur’an berfirman-Nya; ‘Inna nahnu nazzalna aldzikra wa inna lahu lahfizhun.’ (sesungguhnya Kami yang menurunkan Al-Qur’an dan Kamilah Pemeliharapemelihara-Nya) (QS Al Hijr: 9). Dua cara menjaga dan memelihara kitab suci dengan cara hafalan dan penulisan dilakukan sejak zaman Nabi Muhammad Saw, hingga kini.

Kalam Allah tentu begitu dasyatnya yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw, Gunung yang keras serta tuli dapat begitu takutnya sama Al-.Qur’an. sebagai bukti Surah (Al-Hasyir 28:21)

Bermakna, ‘Kalau sekiranya Kami menurunkan Al-Qur’an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan takut kepada Allah. Dan perumpamaan-perumapamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berpikir.’  (Al-Hasyir 28:21)

        Surat Al-Hasyr ayat 21 menjelaskan bahwa Allah menurunkan ayat tersebut  untuk  menggugah  kesadaran  manusia  tentang  kedasyatan  Al-Qur’an. Lantas bagaimana dengan manusia yang jelas  dikaruniai  hati,  penglihatan  dan  pendengaran?

Mempelajari bacaan Al-Qur’an untuk mencapai tingkatan bacaan alQur’an yang baik dan benar, syarat utamanya adalah adanya guru al-Qur’an yang mempunyai sanad bacaan al-Qur’an yang bersambung sampai baginda Nabi Muhammad Saw. Kenapa sanad bacaan al-Qur’an menjadi syarat utama? Karena sangat dimungkinkan para pengajar bacaan al-Qur’an yang mempunyai sanad bacaan al-Qur’an, akan mampu mengajarkan bacaan alQur’an secara baik dan benar.


c)      Isi dan Kandungan Al-Qur’an

Apa sebenarnya isi dan kandungan Al-Qur’an  hal itu termaktub pada Abstraksi/ Ummul Qur’an atau Assasul Qur’an   yaitu Al-Fatihah berisikan tentang: Tauhid, Ibadah, Janji dan Ancaman, cara mencapai kebahagiaan dunia akhirat, dan Kisah Umat sebelum Nabi Muhammad, untuk lebih jelas diuraikan sebagai berikut:

a)      Tauhid (Ayat ke-2 dan ke-5 Al-Fatihah)

Al-Qur’an  menguraikan Tauhid terdapat pada ayat ke-2 Al-Fatihah sebagai pernyataan manusia Hanya Allha SWT yang berhak menerima segala pujian dan Syukur karena bersumber dari-Nya Ayat ke-5 Al-Fatihah Memperjelas pengakuan manusia kepada Tuhan YME karena hanya Dia (Allah) yang berhak disembah dan Dimintai Tolong.

b)     Ibadah (Ayat ke-5 dan ke-6 Al-Fatihah)

Al-Qur’an  menguraikan Ibadah terdapat pada ayat ke-5 Al-Fatihah adalah buah dari Tauhid bahwa yang berhak disembah hanya Allah SWT, Ayat ke-6 Al-Fatihah menjalani jalan yang lurus berarti beribadah kepada Allah, yaitu mematuhi semua ajaran-ajaran-Nya.

c)     Janji dan Ancaman (Ayat ke-4 Al-Fatihah )

Al-Qur’an  menguraikan Janji dan Ancaman, ayat ke-4 Al-Fatihah hari pembalasan manusia akan memperoleh pembalasan dari semua perbuatan sewaktu hidup di dunia, yaitu surga bagi yang beramal sholeh dan neraka bagi yang berbuat jahat, ingkar, dan menyekutukan Allah

d)     Cara mencapai Kebahagiaan Hidup (Ayat ke-6 Al-Fatihah)

Al-Qur’an  menguraikan cara mencapai Kebahagiaan Hidup, Cara mencapai kebahagiaan jalan yang lurus taat DAN payuh pada hukum, peraturan, dan Undang-undang Allah SWT sebagai jalan menghantarkan kepada dunia akhirat.

e)   Kisah Umat Sebelum Nabi Muhammad SAW (Ayat ke-7 AlFatihah dan ayat ke-6 Al-Fatihah)

Al-Qur’an  menguraikan Kisah Umat sebelum nabi Muhammad Saw, Umat terdahulu yang telah menerima anugerah dan nikmat Allah yaitu Para Nabi, Shiddiqiin, Syuhada, dan Shalihin. Ada pula yang dimurkai dan tesesat yaitu orang-orang yang ingkar dan tidak mengikuti jalan Para Nabi, Shiddiqiin, Syuhada, dan Shalihin.

 

3. Konklusi dan Solusi 

Al-Qur’an (gramatika Arab)  bentuk mashdar dari kata qara’a dari kata qira’ah bermakna bacaan, merupakan intisari semua kitabullah dan ilmu pengetahuan. Al-Qur’an adalah bukti kerasulan Nabi Muhammad merupakan sebuah petunjuk bagi umat manusia (hudallinnas) yang menjadi landasan pokok agama Islam dan berfungsi sebagai pedoman hidup.

Al-Qur’an sebagai firman Allah berupa wahyu secara bertahap Al-Quran diturunkan dalam tempo 22 tahun 2 bulan 22 hari. Al-Qur’an berisi dan kandungan Al-Qur’an  hal itu termaktub pada Abstraksi/ Ummul Qur’an atau Assasul Qur’an   yaitu Al-Fatihah berisikan tentang: Tauhid, Ibadah, Janji dan Ancaman, cara mencapai kebahagiaan dunia akhirat, dan Kisah Umat sebelum Nabi Muhammad

Mari kita belajar dari Al-Qur’an menjadi pedoman hidup dan menimba ilmu pengetahuan, dan beribadah untuk mencapai kebahagiaan hidup dunia akhirat, aamiin.


Wallahua’lambisshawab.

Assalamualaikum Warhamtullahi Wabarakatuh.



Referensi:

https://www.taubi.my.id/alfatiha

https://www.taubi.my.id/alfaatiha-ayat-73

https://www.taubi.my.id/hikmat-1-juli-2022

http://digilib.uinsa.ac.id/11649/4/Bab%202.pdf

https://tafsirweb.com/60-surat-al-fatihah-ayat-7.html

https://jurnal.peneliti.net/index.php/JIWP/article/view/3995/2906

https://repositori.uma.ac.id/jspui/bitstream/123456789/12558/1/Hasyimsyah%20-%20Beriman%20Kepada%20Al-Quran.pdf

 

This post have 0 comments


EmoticonEmoticon

Next article Next Post
Previous article Previous Post

Advertisement