Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh!
Sahabat TAUBI yang dirahmati Allah SWT,
Al-Baqarah · Ayat 2 berbunyi,
ذٰلِكَ الْكِتٰبُ لَا رَيْبَۛ فِيْهِۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَۙ
“Kitab (Al-Qur’an) ini tidak
ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa.” (QS. Al-Baqarah, 2:
2)
1.
Al-Qur’an
Alqur’an dari kata qara-a, yaqra-u, qira’atan atau qur-anan bermakna mengumpulkan (al-jam’u) dan menghimpun (aldhammo) secara (gramatika Arab) bentuk mashdar dari kata qara’a sinomin dari kata qira’ah bermakna bacaan, Al-Qur’an berisikan intisari semua kitabullah dan intisari dari ilmu pengetahuan.
Q.S. Al Qiyamah
ayat 17-18. Artinya: “Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya (di
dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya.
Kata ‘Siapa’
bermakna makhluk, sehingga ketika dikaji bahwa Al-Quran adalah makhluk
Allah maka pengetahuan hamba belum sampai pada kajian tersebut, tetapi merujuk
pada QS. Al-Baqarah, 2: 2 bermakna, “Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan
padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa.”
2.
Siapakah Al-Qur’an
Seluruh perilakunya bukan hanya sesuai dengan isi al-Qur’an tetapi juga memahami al-Qur’an tidak bisa lepas dari situasi dan kondisi yang dialami Nabi Muhammad. 'Aisyah berkata: "Akhlak Rasul adalah al-Qur'an." Dalam riwayat lain dia menjawab, "Beliau berkepribadian Qur’ani. Beliau ridha jika al-Qur'an ridha dan marah jika al-Qur'an marah(Al-Qarni, 2007)
Ungkapan populer yang menyatakan bahwa Nabi Muhammad
Shallallahu alaihi wa sallam adalah “Al-Qur’an yang berjalan”. Ungkapan ini
menggambarkan betapa mendalamnya integrasi antara ajaran Al-Qur’an dan
kehidupan sehari-hari Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam. Aisyah r.a. ditanya perihal akhlak Rasulullah saw.,
dia menjawab, "Akhlak Nabi Saw. adalah Al-Qur'an".dalam
أن كمالات خلقه لا تتناهى كما أن معاني القرآن لا تتناهى
"Kesempurnaan Akhlak Rasulullah Saw tidak akan pernah
habis, sebagaimana makna-makna Al-Qur'an tidak akan pernah habis".
a)
Al-Qur’an bukti Kerasulan dan
Petunjuk
Al-Qur’an adalah
bukti kerasulan Nabi Muhammad merupakan sebuah
petunjuk bagi umat manusia (hudallinnas) yang menjadi landasan
pokok agama Islam dan berfungsi sebagai pedoman hidup bagi penganutnya
serta menjamin kebahagiaan hidup di dunia maupun di akhirat kelak.
b)
Al-Qur’an Kalam Allah
Al-Qur’an sebagai firman
Allah berupa wahyu secara bertahap Al-Quran diturunkan dalam tempo 22 tahun 2
bulan 22 hari, yaitu mulai malam 17 Ramadhan tahun 41 dari kelahiran nabi,
sampai 9 Dzulhijjah Haji wada’ tahun 63 dari kelahiran Nabi atau tahun 10 H.
Allah SWT menjaga dan memelihara Al-Qur’an berfirman-Nya; ‘Inna nahnu
nazzalna aldzikra wa inna lahu lahfizhun.’ (sesungguhnya Kami yang
menurunkan Al-Qur’an dan Kamilah Pemeliharapemelihara-Nya) (QS Al Hijr: 9). Dua
cara menjaga dan memelihara kitab suci dengan cara hafalan dan penulisan
dilakukan sejak zaman Nabi Muhammad Saw, hingga kini.
Kalam Allah tentu begitu dasyatnya yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw, Gunung yang keras serta tuli dapat begitu takutnya sama Al-.Qur’an. sebagai bukti Surah (Al-Hasyir 28:21)
Bermakna, ‘Kalau sekiranya Kami menurunkan Al-Qur’an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan takut kepada Allah. Dan perumpamaan-perumapamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berpikir.’ (Al-Hasyir 28:21)
Mempelajari bacaan Al-Qur’an untuk
mencapai tingkatan bacaan alQur’an yang baik dan benar, syarat utamanya adalah adanya
guru al-Qur’an yang mempunyai sanad bacaan al-Qur’an yang bersambung
sampai baginda Nabi Muhammad Saw. Kenapa sanad bacaan al-Qur’an menjadi
syarat utama? Karena sangat dimungkinkan para pengajar bacaan al-Qur’an yang
mempunyai sanad bacaan al-Qur’an, akan mampu mengajarkan bacaan alQur’an
secara baik dan benar.
c)
Isi dan Kandungan Al-Qur’an
Apa sebenarnya isi dan kandungan Al-Qur’an hal itu termaktub pada Abstraksi/ Ummul Qur’an atau Assasul Qur’an yaitu Al-Fatihah berisikan tentang: Tauhid, Ibadah, Janji dan Ancaman, cara mencapai kebahagiaan dunia akhirat, dan Kisah Umat sebelum Nabi Muhammad, untuk lebih jelas diuraikan sebagai berikut:
a)
Tauhid
(Ayat ke-2 dan ke-5 Al-Fatihah)
Al-Qur’an menguraikan Tauhid terdapat
pada ayat ke-2 Al-Fatihah sebagai pernyataan manusia Hanya Allha SWT yang
berhak menerima segala pujian dan Syukur karena bersumber dari-Nya Ayat ke-5 Al-Fatihah
Memperjelas pengakuan manusia kepada Tuhan YME karena hanya Dia (Allah) yang
berhak disembah dan Dimintai Tolong.
b) Ibadah (Ayat ke-5 dan ke-6 Al-Fatihah)
Al-Qur’an menguraikan Ibadah terdapat pada ayat ke-5 Al-Fatihah
adalah buah dari Tauhid bahwa yang berhak disembah hanya Allah SWT, Ayat ke-6 Al-Fatihah
menjalani jalan yang lurus berarti beribadah kepada Allah, yaitu mematuhi semua
ajaran-ajaran-Nya.
c) Janji dan Ancaman (Ayat ke-4 Al-Fatihah
)
Al-Qur’an menguraikan Janji dan Ancaman, ayat ke-4 Al-Fatihah
hari pembalasan manusia akan memperoleh pembalasan dari semua perbuatan sewaktu
hidup di dunia, yaitu surga bagi yang beramal sholeh dan neraka bagi yang
berbuat jahat, ingkar, dan menyekutukan Allah
d) Cara mencapai Kebahagiaan Hidup (Ayat
ke-6 Al-Fatihah)
Al-Qur’an menguraikan cara mencapai Kebahagiaan Hidup, Cara
mencapai kebahagiaan jalan yang lurus taat DAN payuh pada hukum, peraturan, dan
Undang-undang Allah SWT sebagai jalan
menghantarkan kepada dunia akhirat.
e) Kisah Umat Sebelum Nabi Muhammad
SAW (Ayat ke-7 AlFatihah dan ayat ke-6 Al-Fatihah)
Al-Qur’an menguraikan Kisah Umat sebelum nabi Muhammad
Saw, Umat terdahulu yang telah menerima anugerah dan nikmat Allah yaitu Para
Nabi, Shiddiqiin, Syuhada, dan Shalihin. Ada pula yang dimurkai dan tesesat
yaitu orang-orang yang ingkar dan tidak mengikuti jalan Para Nabi, Shiddiqiin,
Syuhada, dan Shalihin.
3. Konklusi dan Solusi
Al-Qur’an sebagai firman
Allah berupa wahyu secara bertahap Al-Quran diturunkan dalam tempo 22 tahun 2
bulan 22 hari. Al-Qur’an berisi dan kandungan Al-Qur’an hal itu termaktub pada Abstraksi/ Ummul Qur’an
atau Assasul Qur’an yaitu Al-Fatihah berisikan tentang: Tauhid,
Ibadah, Janji dan Ancaman, cara mencapai kebahagiaan dunia akhirat, dan Kisah
Umat sebelum Nabi Muhammad
Mari kita belajar
dari Al-Qur’an menjadi pedoman hidup dan menimba ilmu pengetahuan, dan beribadah
untuk mencapai kebahagiaan hidup dunia akhirat, aamiin.
Wallahua’lambisshawab.
Assalamualaikum
Warhamtullahi Wabarakatuh.
Referensi:
https://www.taubi.my.id/alfatiha
https://www.taubi.my.id/alfaatiha-ayat-73
https://www.taubi.my.id/hikmat-1-juli-2022
http://digilib.uinsa.ac.id/11649/4/Bab%202.pdf
https://tafsirweb.com/60-surat-al-fatihah-ayat-7.html
https://jurnal.peneliti.net/index.php/JIWP/article/view/3995/2906
This post have 0 comments
EmoticonEmoticon