bismillah

18 Oktober 2024

author photo

SEMPURNANYA DIRI MANUSIA, BENARKAH?




            Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh!

Sahabat Taubi Yang Dirahmati Allah SWT

 

1.         Pendahuluan

 Maha sempurna Allah SWT yang telah menjadikan diri manusia pertama sebagai contoh terbaik dari semua ciptaan-Nya. Nabi Adam AS memiliki tubuh  lengkap yang sempurna untuk dikenali, dijadiKAN contoh dan i'tibar. Sebagai makhluk terbaik.

 

Sahabat  Taubi Yang Dirahmati Allah SWT

2.    Sempurnanya Diri Manusia, benarkah?

 

Manusia mempunyai dua dimensi yaitu dimensi ruhani dan dimensi jasmani. Jasad, akal, dan ruh manusia.  Manusia dalam Al Qur’an dikenal dari kata insān, ins, unas, dan al-nas berakar dari huruf yang sama yaitu alif, nun, dan sin. Kata insān terbentuk dari kata nasiya yang berarti lupa, menunjukkan manusia adalah makhluk pelupa, baik lupa terhadap penciptaannya maupun lupa secara manusiawi, sehingga diperlukan peringatan dan teguran. Kata al-insān di dalam Al-Qur’an digunakan sebanyak 65 kali.

Manusia diciptakan dari tanah liat dan ruh-Nya, Tanah merupakan simbol kerendahan, kenistaan dan kekotoran sedangkan ruh pemberian langsung dari Yang Maha Suci. Badan  tercipta dari unsur tanah membawa manusia ke dalam dasar kehinaan dan sebaliknya ruh yang akan membawanya ke puncak spiritual tertinggi.

Kesempurnaan merupakan suatu keadaan yang lengkap, tanpa cacat, atau sangat unggul. menurut Buya Hamka adalah manusia yang sadar akan kekurangan dan kesalahan yang ada dalam diri, tetapi masih terus berusaha memperbaiki diri untuk mencapai kesempurnaan. Tolok ukur manusia sempurna adalah keutamaan dan kebersihan jiwa. Esensi manusia itu adalah ruh, jasad atau badan hanya bersifat sementara dan hanya sebagai perantara untuk mencapai kesempurnaan.

             

            Benarkah sudah sempurna diri manusia?

firman Allah SWT dalam surah At-Tin ayat 4

لَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ فِيْٓ اَحْسَنِ تَقْوِيْمٍۖ ٤

Artinya: "sungguh, Kami benar-benar telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya."

Jadi untuk kesempurnaan diri manusia itu terletak pada inti dari sempurnaan diri yaitu apa yang terkandung pada fisik/ zohir dan  bathin. Pada bagian bathin diri manusia adalah bersumber dari yang bathin/ gaib.

كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ ثُمَّ اِلَيْنَا تُرْجَعُوْنَ

Arab-Latin: Kullu nafsin żā`iqatul-maụt, ṡumma ilainā turja'ụn " Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan (QS Al-ankabut, Ayat 57) menunjukkan bahwa setiap diri pasti akan mengalami hidup di dunia (hidup di alam sejenak) dan mengalami mati (hidup di alam abadi).

 

Sayangnya sebagian besar manusia tidak mengerti bahwa dirinya sudah Allah cipta dengan sempurna. Hal tersebut terbukti dengan rendahnya keinginan belajar tentang diri dan mengambil hikmah/pelajaran dari sesuatu).

 

Sesungguhnya kita wajib mulai belajar tentang hakikat manusia. Melalui kekasih Allah sebagai uswatun khasanah tentang diri manusia dari penghulu alam sang awalSayyidina Ahmadnabi Muhammad

Nabi Muhammad SAW adalah orang yang paling mulia di antara umat manusia, merupakan cerminan paling bening yang memantulkan nama-nama Allah SWT yang mulia. Cerminan dari puncak akhlak yang terpuji. 

Beliau juga mencintai orang-orang yang meniru akhlak beliau, sesuai dengan derajatnya masing-masing.  "Karenanya, beliau diberi gelar kekasih Allah (Habibullah),

 

Jadi jika ingin menjadi manusia sempurna Mari belajar mengenal sejarah Nabi Adam AS sebagai Khalifah pertama dan meniru akhlak Rasullah, kekasih Allah.

Insyaallah.

 

3. Konklusi dan Solusi  

 

1)   Manusia mempunyai dua dimensi yaitu dimensi ruhani dan dimensi jasmani. Jasad, akal, dan ruh manusia.  

2)   Kesempurnaan diri manusia itu terletak pada inti dari sempurnaan diri yaitu apa yang terkandung pada fisik/ zohir dan  bathin.

3)   Jadi jika ingin menjadi manusia sempurna Mari belajar mengenal sejarah Nabi Adam AS sebagai Khalifah pertama dan meniru akhlak Rasullah, kekasih Allah

Wallahua’lambisshawab. والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ

Assalamualaikum Warhamtullahi Wabarakatuh.

 

Referensi:

 

https://www.taubi.my.id/sempurnanya-diri-manusia

https://en.wikipedia.org/wiki/Perfection

https://journal.uinjkt.ac.id/index.php/paradigma/article/view/30901/11791

Ali Shariati, 1995. Tugas Cendekiawan Muslim, Terj: M. Amien Rais, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.


 

 

  

This post have 0 comments


EmoticonEmoticon

Next article Next Post
Previous article Previous Post

Advertisement