Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh!
Sahabat Taubi Yang Dirahmati Allah SWT
1. Pendahuluan
Sahabat Taubi
Yang Dirahmati Allah SWT
2. Bagaimana Mengenal
Pusat dalam Diri Manusia
1) Diri Kita terdiri atas dua
unsur Jasmani (Jasad) dan Qolbu (Ruhani). Qalbu bermakna hati, Qalb
juga diartikan dengan akal, kekuatan, semangat, dan yang murni. Cara mengenal qalbu sebagai pusat diri
manusia, hal itu dimulai dari mengenal pusat di dalam diri yaitu bathin/
nafs-ruh).
2) Diri terlihat
(zohir) manusia terdapat pusat dan yang tak terlihat yaitu bathin, sesungguhnya
pusat dalam diri manusia ada segumpal daging/Qolbu, jika segumpal daging
itu baik, maka akan baik seluruh tubuh manusia, dan jika segumpal daging itu
buruk, maka akan buruk seluruh tubuh manusia, segumpal daging itu adalah hati
manusia.” (HR. Bukhari dan Muslim) Demikian Baginda Rasulullah ﷺ bersabda
secara khusus tentang hati/qolbi.
3) Pada
hadits yang telah disebutkan tentang hati/ qolbi, jelas disebut الجَسَدِ atau
jasad (fisik/zohir). Karenanya perlu dipelajari tentang hubungan antara jantung
dengan hati/qolbi. Qolbi itu adalah iman (bersifat abstrak). Sedangkan jantung
adalah jelas dan nyata dimana ada keilmuan khusus tentang jantung.
4) Langkah
awal untuk mengenal qalbu yaitu dengan membebaskannya dulu dari waham[1],
dari timbunan dosa, dari kungkungan sifat-sifat jasadi maupun dominasi syahwat
dan hawa nafsu atas qalbu kita. Langkah dimulai perjalanan taubat
perjalanan kembali kepada Allah Ta’ala. Taubat berasal dari kata “taaba”,
yang artinya kembali.
5) Qalbu[2]
adalah sesuatu yang halus (al-Lathiifah) hakikatnya diri manusia yang berkaitan
dengan sifat-sifat manusia, Apabila qalbu
baik maka akan baik pula seluruh tubuh manusia.
6) Ada
empat potensi yang mempengaruhi qalbu, yaitu: Fu’aad, Sadr, Hawa dan
Nafs yang memiliki potensi dan fungsi dalam melakukan sesuatu. Empat potensi
yang mempengaruhi qalbu ini berada pada wilayah taqwa yaitu pendekatan
diri dan selalu menyebut dan mengingat (zikir) kepada Allah swt.,
7) Kepribadian
manusia akan terbentuk dengan baik tergantung seberapa bersihnya qalbu itu dari
sifat-sifat tercela dan penyakit-penyakit yang menjangkitinya.
9) Qolbu
sebagai pusat dalam diri manusia yang menggambarkan betapa maha sempurnanya
Allah SWT, Manusia sebagai khalifah memiliki jasmani dan ruhani yang
lengkap. Sudahkah Kita mengenal pusat dalam diri manusia, maka kenali lebih
dulu Qolbu sebagai jalan mengenal perbuatan Allah SWT.
3. Konklusi dan Solusi
1) Diri Kita terdiri atas dua
unsur Jasmani (Jasad) dan Qolbu (Ruhani). Qalbu bermakna hati, Qalb
juga diartikan dengan akal, kekuatan, semangat, dan yang murni
2)
Langkah awal untuk mengenal pusat di dalam diri (qalbu)
yaitu membebas diri sifat-sifat jasadi yaitu syahwat dan hawa nafsu atas qalbu
kita. Dimulai perjalanan taubat, kembali kepada Allah Ta’ala. dengan membebaskannya dulu dari
waham, dari timbunan dosa, dari kungkungan sifat-sifat jasadi seperti: syahwat
dari hawa nafsu dengan taubat perjalanan kembali kepada Allah
Ta’ala.
Wallahua’lambisshawab. والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
Assalamualaikum Warhamtullahi Wabarakatuh.
Referensi:
https://www.taubi.my.id/belajar-mengenal-diri
https://www.taubi.my.id/pusat-dalam-diri-manusia
https://blog.taubi.my.id/2021/04/dalil-zikrullah-qolbi.html
https://www.taubi.my.id/sempurnanya-diri-manusia
https://uin-malang.ac.id/r/161101/mengenal-aku-pada-diri-seseorang.html
https://tafsirweb.com/9917-surat-az-zariyat-ayat-21.html
https://www.qudusiyah.org/id/blog/2015/10/27/waham-ilmu-yang-haqq-keraguan/
https://www.qudusiyah.org/id/ajaran/man-arafa/
.
[1] Waham merupakan suatu keyakinan yang salah dan dipertahankan
secara kuat atau terus menerus tetapi tidak sesuai dengan kenyataan. Penderita meyakini bahwa dirinya
seperti apa yang ada dalam isi pikirnya (Myers, dkk 2017). Waham (Al-Wahm)
bagian atau wilayah dalam alam pemikiran manusia yang terkait dengan
pembentukan sebuah keyakinan. Sebagai bandingan, bagian yang terkait dengan fungsi
pemahaman dan perenungan disebut Al-Fikr (pikiran), dan yang
terkait dengan fungsi ingatan adalah Al-Hifz (memori,
ingatan). Waham
sebenarnya bukan hal yang sama sekali buruk. Ia lebih kepada sebuah pijakan
awal. Para ahli hikmah kadang mengumpamakan waham sebagai sebuah anak tangga.
Untuk bisa naik ke sebuah pemahaman atau keyakinan yang lebih tinggi, seseorang
membutuhkan sebuah pijakan awal ini.
[2] Qalb (QS) diungkap sebanyak 132
kali dalam 126 surah. Al-Ghazali kalbu (al-qalb) yaitu: (1) Kalbu jasmani,
yakni daging sanubari yang berbentuk seperti jantung pisang dan terletak di
dada sebelah kiri. (2) Kalbu rohani, yakni sesuatu yag bersifat halus,
rabbanni dan rohani yang berhubungan dengan kalbu jasmani, serta merupakan
esensi manusia.
This post have 0 comments
EmoticonEmoticon