bismillah

27 Desember 2024

author photo

 

PUSAT DALAM DIRI MANUSIA







 

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh!

Sahabat Taubi Yang Dirahmati Allah SWT

 

1.  Pendahuluan

 

Pada tubuh manusia terdapat pusat operasional tubuh yang mendistribusikan energi yang membuat manusia hidup dan beraktifitas, yaitu Jantung (Qolbu). Apabila qalbu  baik maka akan baik pula seluruh tubuh manusia.

 

 

Sahabat  Taubi Yang Dirahmati Allah SWT

 

2.    Bagaimana Mengenal Pusat dalam Diri Manusia

 

1)     Diri Kita terdiri atas dua unsur Jasmani (Jasad) dan Qolbu (Ruhani). Qalbu bermakna hati, Qalb juga diartikan dengan akal, kekuatan, semangat, dan yang murni.  Cara mengenal qalbu sebagai pusat diri manusia, hal itu dimulai dari mengenal pusat di dalam diri yaitu bathin/ nafs-ruh).

2)    Diri terlihat (zohir) manusia terdapat pusat dan yang tak terlihat yaitu bathin, sesungguhnya pusat dalam diri manusia ada segumpal daging/Qolbu, jika segumpal daging itu baik, maka akan baik seluruh tubuh manusia, dan jika segumpal daging itu buruk, maka akan buruk seluruh tubuh manusia, segumpal daging itu adalah hati manusia.” (HR. Bukhari dan Muslim) Demikian Baginda Rasulullah ﷺ bersabda secara khusus tentang hati/qolbi.

3)   Pada hadits yang telah disebutkan tentang hati/ qolbi, jelas disebut الجَسَدِ atau jasad (fisik/zohir). Karenanya perlu dipelajari tentang hubungan antara jantung dengan hati/qolbi. Qolbi itu adalah iman (bersifat abstrak). Sedangkan jantung adalah jelas dan nyata dimana ada keilmuan khusus tentang jantung.

4)   Langkah awal untuk mengenal qalbu yaitu dengan membebaskannya dulu dari waham[1], dari timbunan dosa, dari kungkungan sifat-sifat jasadi maupun dominasi syahwat dan hawa nafsu atas qalbu kita. Langkah dimulai perjalanan taubat perjalanan kembali kepada Allah Ta’ala. Taubat berasal dari kata “taaba”, yang artinya kembali.

5)   Qalbu[2] adalah sesuatu yang halus (al-Lathiifah) hakikatnya diri manusia yang berkaitan dengan sifat-sifat manusia, Apabila qalbu  baik maka akan baik pula seluruh tubuh manusia.

6)  Ada empat potensi yang mempengaruhi qalbu, yaitu: Fu’aad, Sadr, Hawa dan Nafs yang memiliki potensi dan fungsi dalam melakukan sesuatu. Empat potensi yang mempengaruhi qalbu ini berada pada wilayah taqwa yaitu pendekatan diri dan selalu menyebut dan mengingat (zikir) kepada Allah swt.,

7)     Kepribadian manusia akan terbentuk dengan baik tergantung seberapa bersihnya qalbu itu dari sifat-sifat tercela dan penyakit-penyakit yang menjangkitinya. 

8)   Pada diri setiap manusia terdapat bukti-bukti kekuasaan Allah, apakah kalian tidak memperhatikan untuk mengambil pelajaran. Karena dalam penciptaan diri Kita terkandung bukti atas Kuasa Allah dan pelajaran yang mengisyaratkan kepada keesaan Penciptanya  

9)    Qolbu sebagai pusat dalam diri manusia yang menggambarkan betapa maha sempurnanya Allah SWT, Manusia sebagai khalifah memiliki jasmani dan ruhani yang lengkap. Sudahkah Kita mengenal pusat dalam diri manusia, maka kenali lebih dulu Qolbu sebagai jalan mengenal perbuatan Allah SWT.

 

3. Konklusi dan Solusi  

 

1) Diri Kita terdiri atas dua unsur Jasmani (Jasad) dan Qolbu (Ruhani). Qalbu bermakna hati, Qalb juga diartikan dengan akal, kekuatan, semangat, dan yang murni

2)   Langkah awal untuk mengenal pusat di dalam diri (qalbu) yaitu membebas diri sifat-sifat jasadi yaitu syahwat dan hawa nafsu atas qalbu kita. Dimulai perjalanan taubat, kembali kepada Allah Ta’ala.  dengan membebaskannya dulu dari waham, dari timbunan dosa, dari kungkungan sifat-sifat jasadi seperti: syahwat dari hawa nafsu dengan  taubat perjalanan kembali kepada Allah Ta’ala.


Wallahua’lambisshawab. والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ

Assalamualaikum Warhamtullahi Wabarakatuh.

 

Referensi:

 

https://www.taubi.my.id/belajar-mengenal-diri

https://www.taubi.my.id/pusat-dalam-diri-manusia

https://blog.taubi.my.id/2021/04/dalil-zikrullah-qolbi.html  

https://www.taubi.my.id/sempurnanya-diri-manusia   

https://uin-malang.ac.id/r/161101/mengenal-aku-pada-diri-seseorang.html

https://tafsirweb.com/9917-surat-az-zariyat-ayat-21.html    

https://www.qudusiyah.org/id/ajaran/man-arafa/#:~:text=Tidak%20ada%20sesuatupun%20yang%20serupa,yang%20Maha%20Mendengar%20dan%20Melihat.&text=MAN%20'Arafa%20Nafsahu%2C%20Faqad%20Arafa,dari%20sabda%20Rasulullah%20SAW%20tersebut    

https://www.qudusiyah.org/id/blog/2015/10/27/waham-ilmu-yang-haqq-keraguan/

https://www.qudusiyah.org/id/ajaran/man-arafa/

.

 

 

 

 

 

 

 

 



[1] Waham merupakan suatu keyakinan yang salah dan dipertahankan secara kuat atau terus menerus tetapi tidak sesuai dengan kenyataan. Penderita meyakini bahwa dirinya seperti apa yang ada dalam isi pikirnya (Myers, dkk 2017). Waham (Al-Wahm) bagian atau wilayah dalam alam pemikiran manusia yang terkait dengan pembentukan sebuah keyakinan. Sebagai bandingan, bagian yang terkait dengan fungsi pemahaman dan perenungan disebut Al-Fikr (pikiran), dan yang terkait dengan fungsi ingatan adalah Al-Hifz (memori, ingatan). Waham sebenarnya bukan hal yang sama sekali buruk. Ia lebih kepada sebuah pijakan awal. Para ahli hikmah kadang mengumpamakan waham sebagai sebuah anak tangga. Untuk bisa naik ke sebuah pemahaman atau keyakinan yang lebih tinggi, seseorang membutuhkan sebuah pijakan awal ini.

 

[2] Qalb (QS) diungkap sebanyak 132 kali dalam 126 surah. Al-Ghazali kalbu (al-qalb) yaitu: (1) Kalbu jasmani, yakni daging sanubari yang berbentuk seperti jantung pisang dan terletak di dada sebelah kiri. (2) Kalbu rohani, yakni sesuatu yag bersifat halus, rabbanni dan rohani yang berhubungan dengan kalbu jasmani, serta merupakan esensi manusia.

This post have 0 comments


EmoticonEmoticon

This Is The Newest Post
Previous article Previous Post

Advertisement