PENGINGAT LALAI
Assalamualaikum Warahmatullahi
Wabarakatuh!
Sahabat TAUBI semua
1. Alfatiha
Pada QS. 7 surah Alfatiha pada ayat, ‘Shirathal
laziina an’amta ‘alaihim ghair AL-MAGDHUB i ‘alaihim wa lad dhaliin’
bermakna “(yaitu) jalan orang-orang yang telah engkau beri nikmat. Bukan
(jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.”
2. Pengingat Lalai (ghoflah)
1) Pembahasan tentang ghoflah dan sesat tetap mengacu pada dalil yaitu Surat
AlFatihah ayat 7 bagian 2. Ghoflah, secara Bahasa bermakna lalai, sebagaimana
kata ini bersesuaian dengan kata Al Ghofil, yang artinya kaum
yang lalai, lupa atau ceroboh. Bagaimana mengingat lalai di dalam Al Quran
berarti Dholin.
2) Ghoflah/ lalai merupakan sifat dasar
manusia, Dimana Allah SWT sengaja meletakkan sifat lalai pada setiap manusia. Sehingga tak satupun manusia dapat menghindarinya.
3) Ada tiga hal sebagai Pengingat Lalai::
a) Adakah kita masih mengingat ketika
Allah berkata saat di Alam ruh? Bukankah Aku ini Tuhanmu? Benar, kami saksikan dengan
nyata (Q.S Al A’raf : 172). Namun, manusia lupa setelah terlahir kedunia.
b) Adakah kita masih mengingat ketika
Allah menetapkan langkah, rezeki, pertemuan, maut ketika berada dalam alam
Rahim?
c) Adakah kita masih mengingat dan
memikirkan kisah Nabi Adam As, manusia pertama sebagai pelaku kelalaian atas
perintah Allah SWT yang telah diberikan?
d) Lalai adalah pemicu terjadinya kesesatan. Sesat tidak dapat di cegah dan
dihindari. Kenapa lalai/ lupa? Karena tidak ingat. Solusinya adalah mencari
penawarnya? Lawan dari lalai adalah ingat atau dzikir.
4)
Al-Hajj · Ayat 46 bermakna: “Tidakkah mereka berjalan di bumi
sehingga hati mereka dapat memahami atau telinga mereka dapat mendengar? Sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta
ialah hati yang berada dalam dada.”
Makna tersirat Ayat ini
adalah percakapan Allah dengan nabi Muhammad SAW. Yang intinya adalah :
a)
Allah mengingatkan Manusia
yang berjalan tidak menggunakan akal dalam dadanya untuk selalu menggunakan
mata dan telinga zhohirnya untuk mengingat hakikat diri.
b)
Allah mengingatkan manusia
untuk selalu menggunakan sisi zhohir dan bathin yang tertutup dari Nurullah.
c) Sebagai Pengingat hati menjadi buta
disebabkan: (a) Kelalaian yang menyebabkan lupa atau tak ingat Allah. (b) Tidak
mau Manusia mengenal dirinya untuk kembali ke asal. (c) Membiarkan sisi Zhohir
berkuasa hingga melupakan Qolbu sebagai sumber diri untuk menenal Allah.
3. Konklusi dan Solusi
Ghoflah adalah sifat dasar manusia
tidak dapat dicegah atau dihindari, Allah bersengaja meletakkan sifat dasar lalai.
agar manusia mau belajar, berfikir dan mengenal dirinya sebagai syarat utama
untuk mengenali Tuhannya.
Allah mengingatkan manusia untuk
menggunakan akal dan Qolbu dalam dadanya. Allah mengingatkan manusia yang selalu
lalai yang menyebabkan lupa kepada Allah, karena tidak mengenal dirinya,
sehingga sisi zhohir berkuasa dan melupakan sisi bathinnya.
Mari kita evaluasi untuk selalu ingat dengan
memperbaiki diri dengan hindari sejauh mungkin sikap lalai.
Wallahua’lambisshawab.
Assalamualaikum
Warhamtullahi Wabarakatuh.
Referensi:
https://www.khoir.my.id/2024/11/al-hajj-ayat-46.html
https://www.benkpanca.my.id/2024/06/ghoflah-dan-ses.html
https://www.taubi.my.id/alfatiha
https://www.taubi.my.id/alfaatiha-ayat-72
https://tanwir.id/mengurai-makna-al-maghdub-dan-dhaliin-dalam-al-fatihah/
This post have 0 comments
EmoticonEmoticon