Yusni ألهم الصديق

bismillah

07 Februari 2025

author photo

    

PENGINGAT LALAI




 

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh!

Sahabat TAUBI semua

1.      Alfatiha

Pada QS. 7 surah Alfatiha pada ayat, ‘Shirathal laziina an’amta ‘alaihim ghair AL-MAGDHUB i ‘alaihim wa lad dhaliin’ bermakna “(yaitu) jalan orang-orang yang telah engkau beri nikmat. Bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.”

2.      Pengingat Lalai (ghoflah)

1)      Pembahasan tentang ghoflah dan sesat tetap mengacu pada dalil yaitu Surat AlFatihah ayat 7 bagian 2. Ghoflah, secara Bahasa bermakna lalai, sebagaimana kata ini bersesuaian dengan kata Al Ghofil, yang artinya kaum yang lalai, lupa atau ceroboh. Bagaimana mengingat lalai di dalam Al Quran berarti Dholin.

2)      Ghoflah/ lalai merupakan sifat dasar manusia, Dimana Allah SWT sengaja meletakkan sifat lalai pada setiap manusia. Sehingga tak satupun manusia dapat menghindarinya.

3)      Ada tiga hal sebagai Pengingat Lalai::

a)    Adakah kita masih mengingat ketika Allah berkata saat di Alam ruh? Bukankah Aku ini Tuhanmu? Benar, kami saksikan dengan nyata (Q.S Al A’raf : 172). Namun, manusia lupa setelah terlahir kedunia.

b)   Adakah kita masih mengingat ketika Allah menetapkan langkah, rezeki, pertemuan, maut ketika berada dalam alam Rahim?

c)    Adakah kita masih mengingat dan memikirkan kisah Nabi Adam As, manusia pertama sebagai pelaku kelalaian atas perintah Allah SWT yang telah diberikan?

d)   Lalai adalah pemicu terjadinya kesesatan. Sesat tidak dapat di cegah dan dihindari. Kenapa lalai/ lupa? Karena tidak ingat. Solusinya adalah mencari penawarnya? Lawan dari lalai adalah ingat atau dzikir.

4)      Al-Hajj · Ayat 46 bermakna: “Tidakkah mereka berjalan di bumi sehingga hati mereka dapat memahami atau telinga mereka dapat mendengar? Sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang berada dalam dada.”

Makna tersirat Ayat ini adalah percakapan Allah dengan nabi Muhammad SAW. Yang intinya adalah :

a)      Allah mengingatkan Manusia yang berjalan tidak menggunakan akal  dalam dadanya untuk selalu menggunakan mata dan telinga zhohirnya untuk mengingat hakikat diri. 

b)      Allah mengingatkan manusia untuk selalu menggunakan sisi zhohir dan bathin yang tertutup dari Nurullah.

c)      Sebagai Pengingat hati menjadi buta disebabkan: (a) Kelalaian yang menyebabkan lupa atau tak ingat Allah. (b) Tidak mau Manusia mengenal dirinya untuk kembali ke asal. (c) Membiarkan sisi Zhohir berkuasa hingga melupakan Qolbu sebagai sumber diri untuk menenal Allah.

 

3. Konklusi dan Solusi

Ghoflah adalah sifat dasar manusia tidak dapat dicegah atau dihindari, Allah bersengaja meletakkan sifat dasar lalai. agar manusia mau belajar, berfikir dan mengenal dirinya sebagai syarat utama untuk mengenali Tuhannya.

Allah mengingatkan manusia untuk menggunakan akal dan Qolbu dalam dadanya. Allah mengingatkan manusia yang selalu lalai yang menyebabkan lupa kepada Allah, karena tidak mengenal dirinya, sehingga sisi zhohir berkuasa dan melupakan sisi bathinnya. 

Mari kita evaluasi untuk selalu ingat dengan memperbaiki diri dengan hindari sejauh mungkin sikap lalai.

Wallahua’lambisshawab.

Assalamualaikum Warhamtullahi Wabarakatuh.

Referensi:

https://www.khoir.my.id/2024/11/al-hajj-ayat-46.html

https://www.benkpanca.my.id/2024/06/ghoflah-dan-ses.html

https://www.taubi.my.id/alfatiha

https://www.taubi.my.id/alfaatiha-ayat-72

https://tanwir.id/mengurai-makna-al-maghdub-dan-dhaliin-dalam-al-fatihah/

 

 

 

This post have 0 comments


EmoticonEmoticon

Next article Next Post
Previous article Previous Post

Advertisement