bismillah

14 Februari 2025

author photo

 

PUNCAK SESAT ‘DOLLIN


 



Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh!

Sahabat Taubi Yang Dirahmati Allah SWT

 

1.         Pendahuluan

 

 

وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ

Pada Surah Al-Fatihah ayat ke 7 bermakna:

"Jalan orang-orang yang Engkau (Allah) beri ni'mat atas mereka. Bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan juga jalan mereka yang sesat "

 

 

Sahabat Taubi Yang Dirahmati Allah SWT

 

2.    Puncak Sesat?

 

Dhalliin berasal dari kata Dhalla. Tidak kurang dari 190 kali kata dhalla dalam berbagai bentuknya terulang dalam Al-Qur’an. Kata ini bermakna kehilangan jalan, bingung, tidak mengetahui arah, yang kemudian berkembang dalam arti immaterial ialah sesat dari jalan petunjuk atau tindakan ataupun ucapan yang tidak menyentuh kebenaran


Pada ayat ke 7 surah Alfaatiha pada bagian akhir yaitu "Waladdhooolliiin" bermakna golongan orang-orang yang sesat. Artinya mereka telah berada dalam petunjuk tapi mereka mengabaikan dan merasa benar, ciri sesat itu adalah sombong.

 

Bila waktu puncak sesat manusia yaitu ketika memasuki waktu Ashar. Setiap manusia berharap mendapat husnul khatimah, akan tetapi ketika menjelang waktu sholat 'Ashar’ waktu Ashar sebagai peringatan puncak kelalaian manusia menjelang mati. Hal ini dapat dihindari, jika ‘berproses’ atau telah tegaknya Sholat, dalam  perjalanan manusia untuk mengenal makhluk ciptaan Allah lainnya.


Hal ini termaktub pada Surah ke 103 (Makkiyah - 3 ayat) yang disebut Al-Ashr - waktu atau masa, bermakna begitu dasyatnya kelakuan manusia sampai Allah langsung bersumpah atas nama zat Nya yaitu waktu atau masa (ayat 1). Allah-lah sang waktu, yang mencipta dan mengatur peredaran waktu. Tiga ayat yang menunjukkan, nyaris seluruh manusia berbuat kerugian atau masuk pada golongan merugi (ayat 2).

 

Waktu Ashar sebagai penentu si pelaku sholat apakah masuk dalam golongan merugi (lalai) di akhir hayat atau tidak, dimana titik waktunya disebut 'Ashar (waktu senja, zohir yang segera berakhir). Masa mulai masuknya masa terang menuju gelap (unsur angin).

 

Hal ini dengan berulangnya waktu ketiga ‘tsalatsa/ selasa’ sebagai puncak sesat waktu disebut 'Ashar (4 raka'at : 6,7| 6,7 = gelap, terang). Hal ini sesuai kisah dan rahasia Nabi  Musa AS, hakikat ilmu tauhid yang menjadi rahasia pada QS 1:7 (poin 3) yaitu ibadah Puasa yang sebentar lagi menjelang datang. Yang bermakna Diam lebih baik, jika berbicara tanpa pemahaman hakikat yang akan disampaikan.

 

Nah, sayangnya pemahaman manusia secara umum merasa bahwa tidak termasuk dalam golongan merugi, hal ini karena manusia secara umum merasa beriman yaitu percaya atau yakin kepada Allah dan merasa telah beramal sholeh. Padahal, Kita adalah Golongan Dollin atau sesat, Huwallahu a’lam bissawab.

 

 

 

3. Konklusi dan Solusi 


a.   Dhalliin bermakna kehilangan jalan, bingung, sesat dari jalan petunjuk.

b. Bila waktu puncak sesat manusia yaitu ketika memasuki waktu Ashar sebagai peringatan puncak kelalaian manusia menjelang mati.

c. Allah bersumpah atas waktu atau masa, Allah-lah sang waktu, yang mencipta dan mengatur peredaran waktu. Nyaris seluruh manusia berbuat kerugian atau masuk pada golongan merugi.

d. Mari kita evaluasi dan memperbaiki diri dengan menghindari terhindar dari golongan yang sesat. Semoga Allah memberi kita kesempatan untuk keluar dari golongan Doollin sebelum ajal menjemput.

  

 

Wallahua’lambisshawab. والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ

Assalamualaikum Warhamtullahi Wabarakatuh.

 

Referensi:

 

www.taubi.my.id/sesat.edisi.89  9 April 2024 M

https://www.taubi.my.id/muasal-manusia-sang-khalifah

https://quran.nu.or.id/al-baqarah/30

https://www.benkpanca.my.id/2024/03/tersesat-dalam-terang.html  

 

This post have 0 comments


EmoticonEmoticon

Next article Next Post
Previous article Previous Post

Advertisement